Dunia adalah tempat hidup kita sekarang ini bukanlah surga, melainkan arena untuk berjuang, baik berjuang untuk hidup itu sendiri, maupun berjuang untuk mencapai kebenaran dan kebahagiaan hidup yang hakiki. Setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya yang dituju tidak lepas dari yang namanya ujian dan cobaan, apalagi bagi kita yang telah menyatakan diri beriman pada Allah Swt.
Iman merupakan satu-satunya milik rohaniah manusia yang sangat tinggi nilainya, bahkan tinggi rendahnya martabat manusia di hadapan Allah hanya ditentukan atas kadar iman yang ada didalam hatinya. Siapa yang paling kuat imannya dialah orang yang paling mulia di sisi Allah, begitu juga sebaliknya.
Iman yang kuat iman yang sempurna tidak mungkai begitu saja dimiliki manusia sebelum dia lulus dari ujian dan cobaan Allah Swt. Hal ini dapat kita simak di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah 155 yang artinya “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang berlaku sabar”
Ujian dan cobaan dari Allah kepada umat manusia, baik yang menyangkut dirinya, keluarganya, bangsa maupun negaranya adalah sunatulloh atau hukum Allah yang pasti akan terjadi. Baik mereka yang beriman atau mereka yang kafir. Bagi mereka yang beriman, ujian itu merupakan seleksi pembersihan hingga keluar sebagai pemenangnya, sedangkan bagi mereka yang kafir, hal itu sebagai adzab baginya.
Oleh karena itu kita tidak boleh mengira atau menduga bahwa apabila kita telah beriman pada Allah, kita telah islam dan memenuhi seruan-Nya kita mengadakan pendekatan-pendekatan pada Allah melalui jalan agama. Lantas kita terhindar dari ujian dan cobaan Allah. Tidak,sekali lagi tidak. Ketaqwaan seseorang atau keimanan seseorang tidakk akan menghalang-halangi turunnya cobaan dari Allah. Bahkan rasululloh Saw. menjelaskan: “Apabila Allah mencintai hamba-Nya, niscaya Allah akan memberinya ujian (cobaan), sebab Allah ingin mendengar rintihan hatinya dan mendengar doa permintaannya”.
Ujian dari Allah ttidak hanya berupa hal-hal yang menyedihkan atau menyakitkan saja, tetapi cobaan dari Allah banyak juga berupa hal-hal yang menyenangkan atau menggembirakan seperti banyak harta, kenaikan pangkat, kekuasaan, anak keturunan, isteri dan sebagainya.
Allah maha Rahman dan Rahim, Allah menurunkan cobaan pada manusia, tapi Allah juga mengetahui kemampuan manusia dengan pasti, oleh karena irtu Allah memberikan petunjuk atau resepnya agar manusia mampu menghadapi ujian tersebut dengan baik.
Jika manusia ingin berhasil baik dalam menghadapi cobaan dari Allah, maka syaratnya ada dua:
-
Sabar: artinya tabah dalam menjalani segala kewajiban danmencurahkan segala tenaga untuk mengatasi kesulitan-kesulitan. Sabar bukan berarti menyerah pada keadaan yang menimpa dirinya, tanpa disertai usaha yang sungguh-sungguh, yang denikian ini sama dengan orang yangt putus asa, dan Allah sangat tidak menyukainya.
-
Shalat: merupakan media yang paling ampuh untuk maenghubungkan manusia dengan pencitanya. Di dalam shalat manusia dapat melepaskan diri dari urusan dunia dan menghususkan waktunya untuk berdialok dengan penciptanya :dengan bacaan takbir, tahmid, tasbih dan sebagainya. Manusia bias bermunajat minta pertolongan dan hidayah Allah. Dari komunikasi secara langsung ini, manusia akan menyadari keagungan Allah dan mengganggap kecil yang terjadi dalam hidupnya.
Mari kita berhati-hati dalam menjalankan kehidupan didunia ini, sebab banyak kita lihat, ketika manusia diuji dengan kemiskinan atau kesusahan dari Allah mereka berhasil. Tapi ketika mereka diuji dengan kekayaan atau kesenangan mereka tidak berhasil. Oleh karena itu jika kita diuji oleh Allah dengan kesusahan hendaknya kita menghadapinya dengan sabar dan tawakkal. Dan apabila kita mendapatkan kesenangan, maka hendaknya kita bersyukur dan selalu ingat pada Allah, tidak lupa diri karena kesenangan tersebut.
Semoga bermanfaat……..
Facebook Comments
Related Post
Terbaru
- RMI PWNU Jawa Tengah Bersama Baznas Jawa Tengah Dorong Pesantren Melek Digital melalui Pelatihan Digital Marketing
- Santri APIK Kaliwungu Uji Ketangguhan di UKT Pencak Silat Harimau Putih: Menguji Fisik, Mental, dan Warisan Budaya dalam Tradisi Bela Diri Nusantara
- Halaqoh Pengembangan Metodologi Bahtsul Masail: Memperkokoh Kajian Tafaqquh Fiddin
- Halaqoh Pengasuh Pesantren Naharul Ijtima’ RMI PWNU Jawa Tengah: Menjadi Pengasuh Pesantren yang Alim dan Berdedikasi
- RMI PWNU Jateng Gelar Naharul Ijtima di Kendal, Fokus Revitalisasi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045
Leave a comment