Berita terkini
Perhatian Sempurna Sang Kinasih Terhadap Penampilannya

Sang Kinasih adalah sosok Nabi yang begitu perhatian dengan kebersihan badan juga memerintahkan kepada kita untuk melakukannya.
Sang Kinasih setiap pekan selalu mandi, selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencucinya sebelum dan setelah makan, dan sering menggunakan siwak dimana saja.

Ia memerintahkan ummatnya untuk memperhatikan kebersihan dengan sabdanya: “Sesungguhnya Allah baik dan mencintai kebaikan, Allah bersih dan mencintai kebersihan, Allah mulia dan mencintai kemuliaan, Allah juga dermawan dan mencintai kedermawanan.” “Bersih-bersihlah dengan apa yang kau bisa sebab Allah membangun Islam diatas kebersihan, dan takkan pernah masuk surga kecuali orang yang bersih.”

Hal yang paling menunjukkan bahwa Sang Kinasih memang memiliki badan yang bersih adalah keharuman keringatnya yang mulia dan semerbak harum badannya yang lebih dari sekedar parfum anbar dan misk. Semerbak harum itu juga memenuhi jalan-jalan yang Kinasih lewati, maka tidak disangsikan lagi bahwa hal ini adalah bagian keistimewaan yang dimiliki oleh Sang Kinasih.

Sang Kinasih juga amat perhatian dengan kebersihan rambut. Ia seringkali memakai minyak rambut, menyisirnya, juga menggeraikannya. Sang Kinasih juga memiliki celak yang ia pakai setiap malam, tiga kali disisi kanan dan tiga kali disisi kiri.

Mengenai kebersihan gigi, Kinasih juga amat perhatian dalam menjaga kebersihannya. Tak lupa Kinasih selalu menyela-nyelai gigi selepas makan. Ia pernah menyampaikan bahwa tiada hal yang lebih berat bagi malaikat ketimbang mereka melihat di sela-sela gigi seseorang terdapat makanan sementara ia sedang sholat.

Kinasih selalu membiasakan bersiwak saat kapan saja, dikala hendak shalat, hendak wudlu, dikala akan tidur, selepas tidur, dikala hendak masuk dan keluar, bahkan Ia pernah menyampaikan: “Siwak itu membersihkan mulut dan membuat Allah ridlo.” Beliau juga menyampaikan: “Jika saja aku tak khawatir memperberat ummatku, aku hendak menyuruh mereka bersiwak setiap hendak shalat.”

Sang Kinasih juga menegaskan bahwa penampilan yang indah, tampan, dan bersih adalah karakteristik penampilan para Nabi. Sementara kita mengerti bahwa Ia adalah pemimpin para Nabi, sehingga ialah seorang makhluk yang paling bersih, baik badan, pakaian, rumah, ataupun majlisnya. Seorang Sahabat mengungkapkan: “Aku tak pernah melihat seseorang yang lebih indah dan tampan, seseorang yang lebih bersih pakaiannya ketimbang lelaki ini”.

Ia adalah sosok yang selalu menjaga performance di setiap momen-momen yang terjadi dan memotivasi ummat untuk melakukannya. Ia pernah bilang: ” Sungguh Allah itu indah dan menyukai keindahan”. Jika ada orang penting menemui, Ia akan menyambutnya dengan pakaian terbaik, dengan jubahnya atau dengan apa yang ada yang sesuai dengan orang yang datang. Di kala tiba hari raya atau hari Jum’at, ia akan mengenakan pakaian khusus untuk menyambutnya.

Ia pernah bilang: “Sesungguhnya dikala Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba, Allah amat suka jika bekas nikmat itu di perlihatkan kepada hambanya.” “Sesungguhnya termasuk kemuliaan seoeang mukmin atas Allah adalah kebersihan pakaiannya dan keridloannya dengan yang sedikit.”

Sang Kinasih amat tidak suka dengan orang yang menjuntaikan pakaiannya ke tanah sebab resiko kotor dan menyuruh untuk mengangkatnya. Ia menyampaikan: “Angkat sarungmu, karena itu lebih bersih dan lebih awet.”

Terkait rumah, beliau juga amat memperhatikan kebersihannya. Ia amat suka jika rumahnya nampak bersih. Ia juga sering memotivasi: “Bersihkan halaman rumahmu!”

Tidak hanya itu, Kinasih juga begitu perhatian dengan kebersihan masjid, dan amat senang jika ada orang yang memperhatikan hal satu ini. Kinasih memperhatikan kebersihan masjid sampai pada kotoran yang paling kecil yang terlihat. Maka dari itu dikala ada wanita tukang bersih-bersih Masjid meninggal dunia, sementara Ia baru diberi kabar selepas wanita itu dimakamkan, Ia amat menyayangkan hal itu sehingga ia bergegas ke makam dan menyolatinya. Kinasih juga memerintahkan orang khusus untuk mengurusi bukhur masjid, yakni semacam pengharum ruangan yang cara penggunaannya dengan dibakar.

Adapun mengenai suaranya, bahwa Sayyidina Anas pernah menyampaikan bahwa, “Allah tiada mengutus Nabi kecuali dengan wajah dan suara yang bagus, dan Nabimu adalah seorang Nabi yang paling tampan dan paling merdu suaranya.”

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin sholatan ghodan alqo ahibbah Muhammadan wa shohbah wa ala aalihi wa shohbihi wa sallim tasliima.

Wallahu a’lam bisshowab.

Facebook Comments

About the author

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *