Berita terkini
Santri Mulia Dunia Akhirat

13511993_579931492185976_1624318577369414144_nSantri adalah label yang tinggi yang kedudukannya demikian luhur di sisi Allah.”Sesiapa yang Allah kehendaki baik, Allah akan memintarkan ia dalam masalah agama”.

Maka menjadi santri adalah anugerah yang demikian agung yang tidak semua orang mampu mendapatkannya. Sehingga kala dari kita ada yang berhasil meraih label luhur tersebut tidak sepantasnya kemudian kita tak mensyukurinya.

Mensyukuri label santri berarti mensyukuri ilmu yang telah Allah berikan, dan cara paling tepat bagi para pemilik ilmu adalah mengamalkan serta mengajarkan kepada manusia. Menjemput bola tidak hanya menunggu bola. Dengan niat tulus hanya ingin membahagiakan Allah dan Rasul-Nya serta meraih ridla-Nya.

Lalu mengenai dunia dan apa yang menjadi penghiasnya, pastinya secara otomatis akan membuntut dibelakang santri yang mau mengamalkan dan mengajarkan keilmuan yang ia miliki ketengah masyarakat luas.

Sebab dunia ibarat rumput yang tumbuh bagi petani yang menanam padi, ia akan tumbuh tanpa kita usahakan. Namun tidak sebaliknya, padi ilmu tiada akan begitu saja tumbuh kala yang kita tanam adalah rumput dunia.

Dalam kitab Abwabul Faroj, Abuya as-Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky memberikan tips bagaimana dunia bisa mengikuti kita. Simak hadits berikut:

Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki bertanya: “Ya Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- sungguh dunia lari dan berpaling dariku.”

Rasul menjawab: “Maka dimanakah kamu dari permohonan rahmat oleh para Malaikat dan tasbih para makhluk, dan dengannya mereka diberi rizki?”.

“Baca dikala mentari terbit: Subhanalloh wabihamdihi subhanallohil adzhim astaghfirulloh sebanyak 100x maka dunia akan datang dengan hina dan kecil (tidak sombong).

Lelaki itu lantas pergi, tinggal dirumah kemudian kembali lagi lalu berkata: ” Ya Rasulallah, dunia telah menghadapku, sampai aku tak tahu dimana menaruhnya.”

Tak perlu gusar dengan masa depan, jika pada diri kita ada ilmu dan amal yang Allah berikan. Allah akan memulyakan kita didunia sebelum kelak diakhirat.

Wallahu a’lam.

Facebook Comments

About the author

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *